- CJIBF 2025 sukses menarik 34 investor dengan total investasi Rp5 triliun, memperkuat ekonomi Jateng.
- Fokus pada energi terbarukan dan hilirisasi pangan, mendukung ekonomi hijau dan berkelanjutan.
- Investasi ini diharapkan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Rahmat Dwi Saputra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa kolaborasi antara Pemprov Jateng dan Bank Indonesia dalam menarik investasi sangat efektif.
CJIBF menjadi platform vital yang mempertemukan investor dengan pemerintah kabupaten/kota yang memiliki proyek-proyek investasi potensial.
"Secara umum, CJIBF sangat efektif dalam mendongkrak investasi ke Jawa Tengah," katanya.
Gelaran CJIBF kali ini juga menjadi puncak acara dari Investment Challenge 2025. Empat pemenang proposal Investment Challenge 2025 menunjukkan inovasi daerah dalam mendukung ekonomi hijau dan sirkular.
Baca Juga:Saldo DANA Kaget! Klaim Sekarang, Ada 4 Link Berpeluang Cuan Rp299 Ribu!
Juara pertama diraih Kabupaten Grobogan dengan proposal Pemanfaatan Limbah Pertanian menjadi Biomassa, diikuti Kabupaten Demak dengan Pengolahan Sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) sebagai juara kedua.
Kabupaten Brebes meraih juara ketiga dengan Pergudangan dan Industri Pengolahan Garam, sementara Kabupaten Pati menempati juara keempat dengan pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
"Ini semua penting, seperti yang disampaikan Pak Gubernur, yaitu ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Apalagi, Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan penumpu industri nasional, sehingga industri dengan pangan bisa saling mendukung," pungkas Rahmat.
Investasi senilai Rp5 triliun ini bukan hanya angka, melainkan harapan baru bagi Jawa Tengah untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi provinsi yang mandiri, inovatif, dan berkelanjutan.
Baca Juga:Jawa Tengah Meroket Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Nasional: Investasi dan Ekspor Tembus Puluhan Triliun