Program Edu Park

Selain itu, hutan mangrove yang telah ditanam saat ini juga sedang dibangun menjadi lokasi wisata edu park. Harapannya, kawasan tersebut bisa menjadi ladang pendapatan masyarakat tambak rejo.
"Dari mangrove juga bisa menjadi pendapatan warga sekitar kita. Karena kepiting juga hidup, nantinya ada wisata juga," ucapnya.
Juraimi mengaku, program penanaman pohon mangrove didukung banyak pihak. Mulai dari akademisi hingga perusahaan setingkat BUMN.
Baca Juga:Duh! Klaster Covid-19 Ponpes Juga Terjadi di Kota Semarang
"Dari 2010 sampai sekarang 100 persen Pertamina membantu semuanya itu. Ini adalah program Pertamina, seperti memberikan perahu, sekretariat, dan transportasi. Intinya tambak rejo menjadi desa binaan Pertamina," ujarnya.
Ia mengatakan di kawasan hutan mangrove tersebut saat ini baru proses dibangun jogging track sepanjang 225 meter. Jooging track diharapkan dapat menjadi lokasi wisata wisata andalan di tambak rejo.
"Apalagi nanti di tambak lorok juga menjadi wisata bahari. Pasti ekonomi kita juga akan terangkat, dan tidak melulu mengandalkan hasil laut," katanya.
Kemudian untuk mendukung kampanye mencintai lingkungan, CAMAR sudah menyiapkan 3000 bibit mangrove. Nantinya, wisatawan yang datang wajib menanam mangrove sebagai bentuk peduli dengan lingkungan pesisir.
"Nanti kita mau buat paket wisata, semua yang berwisata dapat pelayanan gratis diantar ke lokasi mangrove. Namun setiap wisatawan wajib beli bibit mangrove dan ditanam sendiri di sana. Jadi kita berikan edukasi menjaga lingkungan pesisir," ucapnya.
Baca Juga:Pilkada Kota Semarang Calon Tunggal, Sepi Baliho, Sepi Kegiatan

Sementara itu, Community Development Officer ITS Pertamina MOR IV Semarang, Aryo Aji Asmoro yang menjadi pendamping Kelompok Peduli Lingkungan CAMAR berharap program CSR Pertamina bisa bermanfaat dan meningkatkan ekonomi para nelayan.
"Semoga dari CSR pertamina khususnya edu park ini bisa mejadi kebanggaan masyarakat tambak rejo," kata Aryo.