Menurutnya, anggaran pembangunan koridor kanopi damanfaatkan untuk peremajaann bangunann-bangunan yang bersajarah di Kota Lama Semarang.
"Kalau digunakan untuk peremajaan bagunan-bangunan yang bersejarah lebih bagus. Tidak merusak keaslian Kota Lama," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, pemerhati cagar budaya Kota Semarang, Kriswandhono mengatakan, jika Kota Lama sudah ditentukann sbagai cagar budaya, berati aturan-aturannya harus diikut.
"Kalau memang arahnya menuju cagar budaya, tingkat authenticity dan intregrity harus dipeerhatikan," jelasnya.
Baca Juga:Kronologi Pembunuhan Kerabat Jokowi, yang Dikira Kecelakaan Mobil
Apalagi, lanjutnya, Pemerintah Kota Semarang juga mengarahkan Kota Lama Semarang sebagai salah satu situs World Heritage City UNESCO.
"Syarat untuk menjadi situs World Heritage City UNESCO adalah authenticity dan intregrity. Itu adalah hal yang paling utama. Gimana satu sisi mau kesana namun prilakunya tak mengarah kesana," tanya Kris.
Ia menambahkan, Kota Lama Semarang memang boleh dibangun, namun harus mematuhi peraturan yang telahh ditentukan.
"Sekarang kalau membangun itu identiknya selalu merubah. Gedung-gedung yang tidak terawat bisa dimanfaatkan untuk museum atau kafe. Jadi tak merubah bangunan," imbuhnya.
Untuk membangun cagar budaya, tak boleh asal-asalan. Menurutnya, harus ada riset untuk mencari bentuk bangunan dan bahan untuk membangun itu dari apa.
Baca Juga:Ada Kemungkinan Pelaku Pembunuhan Yulia Lebih dari Satu, Ini Kata Kapolda
"Membangun cagar budaya itu harus selas seperti apa. Saolnya memang ada aturan-aturannya," ucapnya.