SuaraJawaTengah.id - Artis sekaligus aktivis, Melanie Subono, memberikan komentar soal insiden bentrokan polisi dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jumat (23/4/2021).
Bentrokan dipicu rencana pemasangan patok proyek penambangan batu andesit yang akan dijadikan bahan material pembangunan Bendungan Bener Purworejo.
Dalam akun Instagram @melaniesubono, putri promotor musik Adrie Subono ini, menghubungkan pembangunan Bendungan Bener Purworejo dengan Yogyakarta International Airport (YIA).
“Bendungan Rakyat? Oh ini adalah proyek Strategis Nasional Bendungan Bener Purworejo yang fungsinya memenuhi kebutuhan air BANDARA BARU itu,” tulis Melanie pada akun Instagramnya.
Melanie juga menyoroti anggaran pembangunan Bendungan Bener yang mencapai Rp2 triliun. “Hari ini nasib sodara2 kita di Purworejo, area yang penduduknya direpresi demi menggusur mereka demi membangun bendungan.”
Baca Juga:Bentrok dengan Aparat, Sejumlah Warga Wadas Purworejo Terluka!
Postingan Melanie Subono ini menyertakan video ricuh warga yang menolak proyek penambangan batu dengan polisi. Ricuh yang berujung bentrok itu menyebabkan 9 warga terluka dan 12 lainnya ditangkap.
Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, sebagai kuasa hukum warga belum bisa memberikan keterangan soal nasib mereka yang ditangkap.
Salah seorang juru bicara Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa), Abdul Malik, masih dalam perjalanan menuju Polres Purworejo untuk mendapatkan kabar kepastian.
Bendungan Bener Purworejo adalah proyek strategis nasional yang mencakup wilayah 3 Kecamatan Bener, Kepil, dan Gebang di Kabupaten Porworejo dan Wonosobo.
Sebanyak 10 desa diperkirakan terdampak pembangunan bendungan ini antara lain Desa Guntur, Nglaris, Limbangan, Karangsari, Kedung Loteng, Wadas, Bener, Kemiri, Burat, dan Gadingrejo.
Baca Juga:Tak Terima Jadi Korban Bullying, Wali Murid SMPN 35 Purworejo Lapor Polisi
Minggu ini Balai Besar Wilayah Serayu-Opak selaku pemrakarsa proyek akan melakukan pematokan lahan penambangan secara sepihak di Desa Wadas.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi