Kecanduan Game Online Mobile Legend, Anak di Banyumas Meninggal Dunia

Anak di Banyumas itu kecanduan main game online Mobile Legend, Free Fire dan PUBG sampai tidak mengenali dirinya sendiri karena larut dalam karakter game

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 26 Mei 2021 | 18:05 WIB
Kecanduan Game Online Mobile Legend, Anak di Banyumas Meninggal Dunia
Ilustrasi anak sakit jiwa kecanduan game online. Di banyumas, seorang anak meninggal dunia karena kecanduan game online (Suara.com/Ema)

SuaraJawaTengah.id - Kejadian memilukan menimpa seorang anak berusia 12 tahun yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), di Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Ia meninggal dunia karena game online

Menurut informasi yang beredar, anak tersebut diduga meninggal dunia karena radang otak akibat kecanduan bermain game online. Hal itu viral melalui pesan berantai aplikasi perpesanan whatsapp.

Dalam narasi yang beredar seorang anak tersebut berinisial E (12) kecanduan game online sampak tidak mengenali dirinya sendiri karena larut dalam karakter game.

"Kecanduan main game online Mobile Legend, Free Fire dan PUBG sampai tidak mengenali dirinya sendiri karena larut dalam karakter game. Syarafnya kena dan hari ini dia meninggal dunia. Semoga husnul khotimah ya dek," tulis tangkapan layar dari status whatsapp seseorang yang viral melalui pesan berantai.

Baca Juga:Duh, Lima Desa di Kabupaten Banyumas Masuk Zona Merah

Dalam pesannya ia berharap agar pandemi segera berakhir untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai.

"Sebuah pembelajaran bagi kita semua. Barangkali awalnya belajar online, kemudian akhirnya mengenal game online dan berlanjut. Semoga pandemi segera berakhir dan pembelajaran tatap muka segera bisa dilaksanakan untuk mengurangi ketergantungan putra-putri kita terhadap gadget dan sejenisnya," lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas, dr Rudi Kristiyanto saat dikonfirmasi awak media tak menampik informasi seorang anak yang meninggal karena radang otak. 

"Pasien berinisial E, sempat menjalani perawatan di RSUD Banyumas pada tanggal 16-17 Mei 2021, dengan diagnosis mengalami gangguan mental organik (GMO) dan encephalitis," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (26/5/2021).

Keputusan diagnosa tersebut, lanjut dr Rudi, diambil setelah adanya rapat bersama antara dokter spesialis jiwa dengan dokter spesialis anak.

Baca Juga:Durhaka, Cucu Nyaris Aniaya Nenek Gegara Tak Diberi Uang Main Game Online

Meski begitu, tim medis belum dapat memastikan apakah anak tersebut sakit akibat kecanduan game online atau bukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini