Kondisi Pelabuhan Jongor Tegal Memprihatinkan, Kapal Nelayan Menumpuk dan Kumuh

Bahkan, ratusan kapal terpaksa harus ikut berlabuh di Pelabuhan Umum Kota Tegal milik PT Pelindo.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 29 Mei 2021 | 19:02 WIB
Kondisi Pelabuhan Jongor Tegal Memprihatinkan, Kapal Nelayan Menumpuk dan Kumuh
Tumpukan kapal di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari (Jongor) Kota Tegal, Jumat 28 Mei 2021.[Lilisnawati/Ayotegal]

SuaraJawaTengah.id - Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari atau Jongor, Kota Tegal kondisinya semakin hari terus memprihatinkan. Ironisnya, kondisi itu berbanding terbalik dengan julukan Tegal sebagai Kota Bahari.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Riswanto mengatakan, pelabuhan perikanan tersebut sudah dinyatakan tidak memadai dan over kapasitas.

Bahkan, ratusan kapal terpaksa harus ikut berlabuh di Pelabuhan Umum Kota Tegal milik PT Pelindo. Belum lagi kondisinya yang kotor dan kumuh.

Tumpukan limbah ikan dibuang sembarangan tanpa adanya pengawasan.  Menurut Riswanto, persoalan tersebut sudah menjadi permasalahan klasik di Pelabuhan Perikanan Jongor Kota Tegal.

Baca Juga:Terjaring Penyekatan di Kota Tegal, Seorang Pemudik Positif Covid-19

"Ini sudah jadi persoalan tahunan yang belum ada solusinya. Ratusan kapal menumpuk di pelabuhan, bahkan ratusan kapal lainnya nebeng berlabuh di Pelabuhan Umum milik Pelindo. Karena memang sudah over kapasitas," katanya dilansir AyoTegal.com--jaringan Suara.com, Sabtu (29/5/2021).

Menurutnya, kondisi tersebut memberikan dampak kepada banyak pihak, khususnya bagi nelayan. Bagaimana tidak, mereka harus bersabar untuk bisa secara bergantian keluar dari pelabuhan. Bahkan dibutuhkan waktu sekira satu bulan agar jalur keluar masuk pelabuhan perikanan dapat kembali normal.

"Kondisi itu juga merugikan asosiasi galangan kapal yang menyewa lahan milik PT Pelindo. Aktivitas mereka terganggu oleh kapal-kapal perikanan yang harus menumpang berlabuh di Pelabuhan Umum Kota Tegal," jelasnya.

Riswanto menjelaskan, Pelabuhan Jongor dibangun pada tahun 2004 atau tepatnya di masa Presiden ke-5, Megawati Soekarno Putri dengan kapasitas 200 kapal ukuruan di bawah 30 GT. Seiring bertambahnya tahun, terjadi peningkatan jumlah kapal dan perubahan kelas.

Namun hingga tahun 2021, belum ada pengembangan berupa perluasan atau pelebaran Pelabuhan Jongor Kota Tegal. Ia mengatakan, total kapal perikanan dengan ukuran di bawah 100 GT saat ini di Kota Tegal ada 1.200 kapal. 800 kapal berlabuh di Pelabuhan Perikanan Jongor dan 400 kapal lainnya ikut berlabuh di Pelabuhan Umum Kota Tegal.

Baca Juga:Catat! Ini Kuota Salat Idulfitri 2021 di Masjid Agung Kota Tegal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini