SuaraJawaTengah.id - Polisi sudah meringkus begal terhadap seorang pengemudi ojek online (ojol) yang mayatnya ditemukan dalam kondisi terbakar di flyover di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jumat (11/6/2021).
Pelaku pembunuhan pengemudi ojek online (Ojol) itu mengaku nekat menghabisi korban ingin menguasai sepeda motornya.
Kapolres Bebes AKBP Gatot Yulianto mengatakan, pelaku ditangkap di rumahnya di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes sekitar pukul 14.00 WIB oleh tim gabungan dari Resmob Satuan Reskrim Polres Brebes dan Unit Reskrim Polsek Kersana.
"Pelaku tunggal. Inisial AJ, umur 21 tahun, rumah di Kecamatan Tanjung, Brebes," ungkap Gatot, Jumat (11/6/2021).
Baca Juga:Viral Resto Penipu Punya 7 Akun Mitra Ojol Beda Nama, Penampakan Restonya Bikin Syok!
Menurut Gatot, pelaku sudah merencanakan perbuatannya. Namun hal ini masih akan dikembangkan lagi. "Karena tadi penangkapan pukul 14.00. Jadi kita belum begitu mendalami hasil penyidikan," katanya.
Adapun motif pelaku, menurut Gatot karena ingin menguasai sepeda motor korban. "Motifnya memang hanya untuk menguasai barang milik korban," kata dia.
Gatot menyebut pelaku dijerat dengan pasal 365 ayat 3 atau pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sementara itu, saat tiba di Mapolres Brebes, pelaku yang mengenakkan kaos hitam dan celana jins pendek tampak tertembak di bagian kaki kiri sehingga harus dibantu sejumlah anggota Resmob Satuan Reserse Kriminal Polres Brebes untuk berjalan.
Pengakuan Tersangka
Baca Juga:Sebelum Tewas Terbakar di Flyover Brebes, Slamet Angkut Penumpang Bawa Tas Hitam
AJ, pelaku yang membegal dan membakar pengemudi ojek online di flyover Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes berhasil diringkus polisi dua hari setelah mayat korban ditemukan.
Sebelum membunuh korban dan membawa kabur sepeda motornya, warga Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes itu awalnya mengorder korban di sekitar Pasific Mall, Kota Tegal dengan tujuan Brebes.
"Saya dari Jakarta pakai bus turun di Pasific. Dari Pasific mau pulang ke rumah. Terus dalam perjalanan punya rencana ngambil motor sama HP-nya (korban)," aku AJ di Mapolres Brebes, Jumat (11/6/2021).
Ketika sampai di flyover yang berlokasi di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Brebes, AJ langsung memukul korban berkali-kali hingga korban tak sadarkan diri.
"Mukulnya pakai tangan. Tidak ingat berapa kali. Dia tidak melawan saat dipukul," ujarnya.
Mengetahui korban sudah tak bergerak, AJ kemudian membakar tubuh korban setelah melihat ada dedaunan kering di sekitarnya. Ide untuk membakar itu muncul karena AJ teringat tayangan di televisi.
"Saya bakar pakai daun kering. Pas dibakar (korban) sudah pingsan," ucapnya.
AJ mengaku ingin mengambil sepeda motor korban sehingga nekat melakukan perbuatan sadis tersebut.
"Buat dipakai sendiri motornya," ujar pria yang sehari-hari bekerja menjadi pelayan di sebuah warung pecel lele di Jakarta itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat pria misterius ditemukan di flyover di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Rabu (9/6/2021).
Saat ditemukan oleh warga yang sedang melintas, kondisi sejumlah bagian tubuh mayat tersebut terbakar. Kondisi tulang hidungnya juga patah.
Belakangan diketahui, identitas pria tersebut adalah Slamet Ariswanto (33), warga Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online.
Identitas tersebut dipastikan oleh sejumlah keluarga Slamet dan rekan kerja sesama ojek online yang mendatangi RSUD Brebes Kamis (10/6/2021) untuk mengambil jenazah Slamet.
Menurut salah satu rekan sesama ojek online,Sugiharto, Slamet terakhir kali terlihat di perempatan Pasific Mall, Kota Tegal pada Rabu (8/6/2021) dini hari sekitar pukul 02.00 WIBatau tiga jam sebelum Slamet ditemukan tewas di flayover.
Saat itu, Slamet mengangkut seorang penumpang yang mengaku hendak pergi ke Tanjung, Kabupaten Brebes.
"Terakhir lihat korban bawa penumpang dari titik penjemputan di perempatan Pasific Mall. Penumpangnya bawa tas hitam," ujar Sugiharto saat ditemui di RSUD Brebes, Kamis (10/7/2021).
Pada pagi harinya, lanjut Sugiharto, Slamet tidak diketahui kabarnya. Pihak keluarga juga tidak bisa menghubungi nomor teleponnya.
Kontributor : F Firdaus