SuaraJawaTengah.id - Klub PSSI Semarang puluhan tahun telah menjadi kebanggaan masyarakat Kota Lunpia. Salah satu klub tertua di Indonesia ini ternyata menyimpan sejarah menarik.
Berdasarkan catatan sebuah arsip, PSIS Semarang didirikan pada tahun 1930. Awal-awal berdiri klub ini bernama Voetbal Bond Indonesia Semarang (VIS). Selang dua tahun VIS berubah nama jadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS) hingga sekarang.
Sedangkan para pencetus dan pengurus PSIS Semarang pertama kali berdiri diantaranya dr. Marah Roesli, dr. Marzoeki Mahdi, dr. Boentaran, Abor, Roeslan, Prawito, dan Amir Hoesain.
Diantara ketujuh tokoh diatas, ternyata ada tiga orang pencetus PSIS Semarang yang namanya harum di tanah air. Penasaran siapa saja? Simak uraian dibawah ini.
Baca Juga:Kisah 'Sport Supaya Sehat' Klub Amatir Tertua yang Menginisiasi Berdirinya PSSI Semarang
1. dr. Marah Roesli
Apakah dr. Marah Roesli sama dengan pangarang novel fenomenal Siti Nurbaya? Jawabannya iya, beliaulah tokoh yang sama. Pencetus PSIS Semarang sekaligus sastrawan ternama pengarang novel Siti Nurbaya.
Lahir di keluarga bangsawan di Kota Padang tahun 1889. Marah Roesli muda lebih memilih bersekolah di Kedokteran Hewan. Setelah tamat dia bekerja sebagai dokter hewan di Sumbawa Besar tahun 1915.
Selama bekerja, Marah Roesli juga ternyata menggeluti hobi menulis. Hingga akhirnya dia menulis sebuah novel berjudul "La Hami" berdasarkan pengamatannya selama hidup di Sumbawa Besar.
Beberapa tahun berikutnya, Marah Roesli menjadi dokter hewan di pemerintah kotapraja dan ditugaskan di Kota Semarang. Rumah dinas beliau di sekitar Jalan Raya Banteng, Kelurahan Bandean Lemper, Kecamatan Gayamsari.
Selama tinggal di Kota Semarang itulah Marah Roesli bersama para dokter lainnya dan tokoh masyarakat setempat melopori sebuah klub sepak bola bernama PSIS Semarang.
2. dr. Marzoeki Mahdi
Saat PSIS Semarang berdiri pertama kali, dr. Marzoeki Mahdi dipercaya sebagai ketua. Selain dikenal sebagai dokter spesialis penyakit jiwa. Marzoeki Mahdi merupakan tokoh pergerakan nasional. Pada tahun 1926, dia pernah menjabat sebagai Ketua Boedi Oetomo Cabang Semarang.
Lelaki yang lahir di Kota Gadang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ini bahkan namanya masih harum dan diabadikan jadi nama Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi di Kota Bogor.
3. dr. Boentaran
dr. Boentaran Martoatmodjdo turut berjasa atas berdirinya PSIS Semarang. Lelaki kelahiran 11 Januari 1896 di Kabupaten Purworejo ini bukan sosok sembarangan.
Keturunan seorang bangsawan, Boentaran sedari kecil sudah mendapatkan pendidikan sangat baik. Selepas menyelesaikan pendidikan kedokteran, Boentaran ditugaskan pertama kali di Kota Semarang.
Sepuluh tahun kemudian, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Belanda. Disamping bekerja sebagai dokter, dia juga berkarir di bidang politik di masa akhir penjajahan Jepang dan tergabung dalam Dewan Pertimbangan Pusat, Kabangkitan Rakyat, Barisan Pelopor sampai Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia.
Berkat kiprahnya di bidang kesehatan, Boentaran dipercaya presiden Soekarno menjadi Menteri Kesehatan Pertama di Kabinet Presidensial.
Itulah sedikit kisah tentang sederet tokoh pencetus PSIS Semarang. Tanpa mereka, klub kebanggaan Kota Semarang tak mungkin ada sampai sekarang.
Kontributor: Ikhsan