"Tantangan menjadi guru sangat luar biasa, kita tahu zaman digitalisasi seperti ini semua mudah dilihat dan dijangkau," katanya.
Meski begitu, kata Mbak Ita, beberapa titik poin negatif yang harus menjadi fokus perhatian. Dua di antaranya yaitu, perundungan dan kekerasan seksual harus dicegah dan diperangi bersama-sama.
"Kami minta dibantu bapak ibu guru untuk mensosialisasikan atau mencegah supaya anak-anak ini tidak menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Dia menyebut, peserta didik adalah generasi penerus dan harapan bangsa untuk meraih Indonesia Emas 2045. Apabila tidak dirawat dan dibimbing, justru dirusak akan mempengaruhi masa depannya kelak.
Baca Juga:Wali Kota Semarang Ingin Pelaku Kekerasan Seksual di Kemijen Dituntut Seberat-Beratnya
"Kami terus-menerus untuk melakukan upaya untuk pencegahan-pencegahan tersebut supaya anak-anak bisa makin hebat," katanya.
Dalam perayaan Hari Guru Nasional 2023 ini, terdapat penobatan guru inspiratif, pemberian bantuan seragam sekolah, buku tabungan pendidikan, hingga bantuan mebeler.
Juga dilakukan peluncuran inovasi serba digital. Seperti Warung Rakyat Kota Semarang (Warak Semar) merupakan sebuah platform aplikasi jual-beli hasil urban farming warga, yang di dalamnya juga menjadi wadah pemasaran produk P5 para siswa.
Termasuk Smart Kantin atau sistem pembayaran di kantin-kantin sekolah yang telah memakai QRIS sebagai alat transaksi siswa-siswi di Kota Semarang.