SuaraJawaTengah.id - Budayawan K.H Mustofa Bisri secara tegas menyatakan dirinya tidak akan terlibat politik praktis dalam momentum pemilihan umum (pemilu) tahun 2024.
Lelaki yang akrab disapa Gus Mus juga tidak akan mendeklarasikan diri untuk mendukung salah satu peserta pemilu.
"Semua orang tau saya nggak bisa ditarik kemana-mana. Mereka akan mundur sendiri karena diguyu (permalukan) wong akih (orang banyak)," ucap Gus Mus pada awak media selepas menghadiri acara Silaturahmi Kebudayaan di Taman Budaya Raden Saleh, Jumat (12/1/24) malam.
Gus Mus lalu menyoroti banyaknya budayawan maupun ustaz-ustaz yang terlibat politik praktis. Meski begitu, Gus Mus menganggap fenomena tersebut hal yang biasa.
Baca Juga:Tiga Partai Ini Diprediksi Meraup Suara Terbanyak di Pemilu 2024, Faktornya karena Hal Ini
"Seniman dan ustaz juga kan manusia, ada yang eror juga kan manusiawi. Tapi kita harus berupaya jangan semuanya eror," kelakarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang turut memperhatikan dinamika politik saat ini. Menurutnya, situasi saat ini sedang tidak kondusif.
"Perpolitikan ini terlalu kenceng dan masyarakat seolah-olah digiring. Kalau kita menyikapinya terlalu berlebihan, nanti akal dan hati nurani nggak bisa mikir," paparnya.
Gus Mus lalu mengimbau masyarakat agar menjaga hubungan silaturahmi dengan orang-orang terdekat. Jangan sampai gegara berbeda pilihan, hubungan antar tetangga maupun keluarga jadi renggang.
Selain itu, dia berpesan pada para relawan untuk tidak berkampanye dengan cara-cara kotor. Bagi Gus Mus persatuan adalah hal utama dan tidak bisa tergantikan.
Baca Juga:21 Rektor Perguruan Tinggi di Solo Raya Deklarasikan Pemilu Damai, Sepakat Netral
"Jaga persatuan Indonesia itu hal yang pokok. Apa kira-kira prinsip yang lebih mulia dari persatuan dan kemanusiaan," tandasnya.
- 1
- 2