SuaraJawaTengah.id - Pengamat Politik UIN Walisongo Semarang, M Kholidul Adib menyoroti peta politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024.
Menurut Dosen UIN itu, baru ada satu sosok yang bisa memastikan maju dalam kontestasi Pilwakot Semarang. Ia adalah Politisi Partai Demokrat, Yoyok Sukawi.
Diketahui, Yoyok Sukawi diusung koalisi Partai Demokrat (6 kursi), PKS (6 kursi), PKB (5 kursi), PAN (1 kursi), Nasdem (1 kursi) dan PPP (1 kursi) total 20 kursi DPRD Kota Semarang.
"Namun untuk calon wakil walikota koalisi 6 partai ini belum menentukan sosok siapa yang akan disandingkan dengan Yoyok Sukawi, walau PKB minta wakil tetapi Yoyok masih melihat perkembangan peta," ucap Pengamat Politik asal UIN tersebut saat dikonfirmasi Jumat (2/8/2024).
Baca Juga:KPK Periksa Kepala Bapenda Semarang Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Ia pun menyebut, partai di Koalisi Semarang Maju (KSM) yang mendukung Anggota DPR RI tersebut berpotensi bertambah.
Maka jika Gerindra ikut gabung dengan KSM total kursi koalisi pengusung Yoyok akan menjadi 27 kursi DPRD Kota Semarang, dan menyisakan PDI Perjuangan, Golkar hingga PSI.
Apalagi secara politik, menurut Adip, keberadaan Yoyok Sukawi sebagai kader Partai Demokrat yang juga bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal itu pastinya bisa diterima langsung oleh Prabowo Subianto.
"Jika koalisi ini terwujud maka akan mengancam Dico yang baru mendapat dukungan dari Partai Golkar (4 kursi) dan kemungkinan PSI (5 kursi) total baru dapat 9 kursi sehingga belum bisa mengusung calon walikota Semarang," ujar Adib.
Namun, lanjut Adib, jika ajakan Yoyok Sukawi kepada Gerindra gagal, maka Bupati Kendal Dico Ganinduto masih punya peluang mengajak koalisi Gerindra.
Baca Juga:Menakar Peluang Kandidat Pilwalkot Semarang 2024: Dari Faktor Idealisme hingga Transaksional
"Namun jika Gerindra tidak mau dengan Dico, nasib Dico diujung tanduk dan sulit untuk mendaftar ke KPU," ucapnya
Koalisi Gemuk di KSM
Adib mengungkap, koalisi gemuk berpotensi terjadi di kubu yang mengusung Yoyok Sukawi. Apalagi jika Partai Gerindra resmi bergabung.
"Jika ini terjadi maka total partai yang akan mengusung Yoyok menjadi 36 kursi. Mereka akan menyisakan PDIP (14 kursi) untuk mengusung jagonya sendiri yang hingga sekarang belum diumumkan. Walhasil jika analisa ini terjadi maka Pilwalkot Semarang hanya akan diikuti dua pasang calon saja dimana Yoyok Sukawi yang diusung KIM plus (PKS, PKB, PPP dan Nasdem) versus calon dari PDIP," ucapnya.
"Dengan Bahasa lain PDIP akan dikeroyok oleh semua partai di Kota Semarang. Jika situasi tersebut terjadi maka Dico akan kembali ke Kendal," ujar Kholidul Adib.