SuaraJawaTengah.id - Seorang residivis spesialis pencurian burung kembali ditangkap, kali ini oleh warga Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
Pelaku, yang diketahui berinisial IL (36), berusaha mencuri burung murai batu ekor panjang milik Juwono pada Kamis 20 Maret 2025 lalu sekitar pukul 10.30 WIB. Tak hanya mencuri, pelaku bahkan menodongkan airsoft gun ke arah korban demi meloloskan diri dan bisa membawa burung yang hendak dicuri.
Kepala Satreskrim Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Polisi Suwanto, dalam konferensi pers di Markas Polres Purbalingga, Sabtu siang, menjelaskan bahwa IL merupakan residivis yang sudah berulang kali melakukan aksi pencurian serupa di wilayah Purbalingga dan Purwokerto.
"Pelaku sebelumnya sudah dua kali menjalani hukuman penjara atas kasus pencurian burung, yakni pada tahun 2018 dan 2022. Kali ini dia kembali beraksi dengan modus yang lebih nekat," ujar AKP Suwanto dikutip dari ANTARA pada Sabtu (22/3/2025).
Baca Juga:Pertahankan Perhitungan Aboge, Warga di Purbalingga ini Baru Rayakan Lebaran
Modus Pelaku
Sebelum mencuri, IL terlebih dahulu mendatangi rumah korban dengan berpura-pura membeli bibit bunga kantil seharga Rp50 ribu. Setelah menyerahkan uang pecahan Rp100 ribu, korban pergi untuk menukarkan uang guna memberikan kembalian.
Kesempatan ini rupanya dimanfaatkan pelaku untuk mendekati sangkar burung murai batu ekor panjang yang sedang tergantung di kanopi rumah korban.
Setelah menerima uang kembalian, IL berpura-pura pergi dan mengatakan akan mengambil bibit bunga kantil esok hari. Namun, beberapa saat kemudian, Juwono menyadari sangkar burungnya berpindah posisi, meskipun awalnya ia tidak terlalu menghiraukannya.
Namun, saat hendak memberi makan burung, ia mendapati bahwa sangkar tersebut telah hilang.
Baca Juga:Tergiur Harga Murah, Dua Sahabat di Purbalingga Nekat Patungan Beli Narkoba
Ketika mencari ke sekitar, Juwono terkejut melihat IL membawa sangkar burung miliknya ke arah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU 01 Bantarbarang. Spontan, ia meneriakkan kata "maling" berulang kali hingga menarik perhatian warga sekitar.