- Maulid Nabi momentum menumbuhkan cinta pada Rasulullah.
- Amalan utama: shalawat, Al-Quran, sedekah, dan dzikir.
- Esensi Maulid: syiar, syukur, dan teladan akhlak Nabi.
SuaraJawaTengah.id - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap 12 Rabiul Awal menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.
Lebih dari sekadar perayaan seremonial, Maulid Nabi adalah momentum untuk merefleksikan kembali rasa cinta dan meneladani sosok Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Menyambut hari kelahiran Nabi Agung ini, ada berbagai amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Namun, penting untuk memahami bahwa setiap amalan ini memiliki dimensi spiritual dan sosial yang mendalam, bukan sekadar rutinitas tahunan.
Baca Juga:Demo Anarkis di Kantor Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Minta Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi
Amalan-amalan ini menjadi jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menumbuhkan kecintaan yang hakiki kepada Rasulullah.
Menurut Pengasuh Ponpes Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, esensi perayaan Maulid Nabi adalah menumbuhkan rasa cinta kepada Baginda Nabi.
"Orang yang merayakan Maulid Nabi harus dengan jelas mengangkat syiar, membesarkan, mengagungkan, dan mengenalkan umat Islam dengan Nabi Muhammad," ujarnya.
Lantas, apa saja amalan yang bisa dilakukan dan bagaimana memaknainya agar tidak terjebak dalam seremoni semata?
1. Memperbanyak Shalawat: Panggilan Cinta dan Harapan Syafaat
Baca Juga:Demo Anarkis di Semarang: Bentrok Polisi, Mobil Dibakar, Situasi Mencekam!
Membaca shalawat adalah amalan utama yang paling dianjurkan. Ini bukan sekadar melantunkan pujian, melainkan sebuah bentuk ketaatan pada perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.
Setiap untaian shalawat adalah pengakuan atas kemuliaan Nabi dan permohonan agar Allah melimpahkan rahmat-Nya. Secara spiritual, shalawat adalah cara seorang hamba menyambungkan hatinya dengan sang Rasul, berharap kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir.
2. Membaca Al-Quran: Menyelami Wahyu yang Dibawa Rasul
Imam As-Suyuthi menyebutkan bahwa membaca Al-Quran adalah salah satu cara terbaik untuk mensyukuri nikmat kelahiran Nabi.
Maulid menjadi waktu yang tepat untuk kembali membuka lembaran kitab suci, merenungkan ayat-ayat yang diturunkan kepada Rasulullah, dan memahami perjuangan beliau dalam menyampaikan risalah. Ini adalah cara untuk terkoneksi langsung dengan inti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Mendengarkan Dakwah dan Membaca Sirah Nabawiyah: Meneladani Jejak Sang Uswah Hasanah