Perlu Dicoba! Brownies Tempe Mendoan Pertama di Banyumas

Bronies tempe ini merupakan produk UMKM, menjadi unik dan langka jika bahan bakunya dari tempe

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:00 WIB
Perlu Dicoba! Brownies Tempe Mendoan Pertama di Banyumas
Irma menunjukkan cookies dan brownies berbahan baku tepung mocaf dan tempe mendoan di kediamannya Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Rabu (21/10/2020). (Suara.com/Anang Firmansyah)

"Luar biasa banget itu dua bulan pas awal pandemi. Bingung saya karena benar-benar 0 rupiah. Setelah itu juga karena ibu dari awal sudah tidak setuju saya keluar tambah menyalahkan. Sedih banget. Tapi itu jadi motivasi saya untuk membuktikan," ungkapnya.

Untuk melancarkan usahanya, ia bergabung dengan koperasi Berkah Rindang Kinasih. Karena setelah ini targetnya adalah bisa menembus pasar ekspor. Namun masih ada sedikit syarat yang mesti dipenuhi.

"Target saya di tahun 2021 bisa mengambah pasar ekspor. Dengan dibantu dinas sama koperasi, sepertinya negara pertama yang akan saya tuju adalah Jerman. Tinggal disesuaikan rasanya. Karena kata teman, lidah orang Eropa itu suka yang tidak terlalu manis," ujarnya.

Produk buatannya terbagi menjadi tiga kemasan. Selain brownies, ia juga membuat cookies yang bahannya juga sama menggunakan tempe mendoan.

Baca Juga:Kronologi Pembubaran Aksi di Banyumas, 5 Pelajar Ditangkap Polisi

"Brownies bisa bertahan 2 minggu harganya Rp 48 ribu untuk ukuran 500 gr. Tapi kalau cookies lebih lama, bisa kuat sampai 6 bulan, yang ukuran 90 gram harganya Rp 20 ribu dan Rp 28 ribu untuk ukuran yang lebih besar," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Berkah Rindang Kinasih, Ambarsari mengapresiasi produk olahan milik Irma. Karena menurutnya produk makanan ini sangat berbeda dengan makanan lainnya.

"Unik ya, rasanya juga beda. Kami sudah delapan bulan mendampingi Mba Irma untuk memasarkan produknya. Karena anggota kami kan juga banyak yang punya produk. Jadi brownies tempe ini sudah sampai Banjarnegara, Wonosobo, dan Magelang," katanya.

Dalam satu bulan koperasinya bisa memesan brownies sedikitnya sampai 50 pcs. Itu diluar dari pesanan khusus yang biasanya datang dari sekitaran Jakarta.

"Setiap item nya itu kita pesan 50 an. Itu diluar permintaan ya. Pasti habis. Karena anggota kita saja yang turut memasarkan ada 140 jumlahnya," terangnya.

Baca Juga:Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Banyumas Ricuh, Polisi Pukul Mundur Demonstran

Pihaknya sudah bekerja sama dengan Irma selama delapan bulan. Ia juga mendorong pemilik brownies tempe ini segera melengkapi persyaratan agar bisa memasarkan produk ekspor hingga Eropa.

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak