Awal ide ini muncul bermula saat Irma ingin memiliki produk ciri khas yang berbeda dengan lainnya. Konsumsi pasar yang saat ini lebih beragam dengan dibalut tren kekinian, akhirnya keluarlah produk Brownies tempe.
"Waktu itu kan ada tuh tren kue kekinian, terus saya mikir bikin apa ya? Karena saya tinggal di Banyumas, saya kepengin yang nantinya itu jadi buah bibir masyarakat. Jadi tak pikir, kalau mendoan dibikin kue gimana ya. Akhirnya saya pilih mendoan, tempenya itu saya kombinasikan menjadi brownies tempe. Secara logika saya tidak akan bisa mengalahkan perusahaan brownies besar. Jadi saya bikin punya produk oleh-oleh yang berbeda," terangnya.
Jalan usahanya tak semanis brownies tempe buatannya. Ia sempat mengalami gejolak batin karena sempat tak mendapat restu keluar dari pekerjaan oleh ibunya.
"Saya tidak direstui sama almarhumah ibu waktu keluar kerjaan. Karena benar-benar gambling banget tidak punya penghasilan bulanan tetap," katanya.
Baca Juga:Kronologi Pembubaran Aksi di Banyumas, 5 Pelajar Ditangkap Polisi
Sebelum adanya pandemi, dalam sebulan ia bisa mendapat omset Rp 8 hingga12 juta rupiah. Namun pada bulan Maret dan April lalu ia sempat down karena masalah pemasaran.
"Luar biasa banget itu dua bulan pas awal pandemi. Bingung saya karena benar-benar 0 rupiah. Setelah itu juga karena ibu dari awal sudah tidak setuju saya keluar tambah menyalahkan. Sedih banget. Tapi itu jadi motivasi saya untuk membuktikan," ungkapnya.
Untuk melancarkan usahanya, ia bergabung dengan koperasi Berkah Rindang Kinasih. Karena setelah ini targetnya adalah bisa menembus pasar ekspor. Namun masih ada sedikit syarat yang mesti dipenuhi.
"Target saya di tahun 2021 bisa mengambah pasar ekspor. Dengan dibantu dinas sama koperasi, sepertinya negara pertama yang akan saya tuju adalah Jerman. Tinggal disesuaikan rasanya. Karena kata teman, lidah orang Eropa itu suka yang tidak terlalu manis," ujarnya.
Produk buatannya terbagi menjadi tiga kemasan. Selain brownies, ia juga membuat cookies yang bahannya juga sama menggunakan tempe mendoan.
Baca Juga:Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Banyumas Ricuh, Polisi Pukul Mundur Demonstran
"Brownies bisa bertahan 2 minggu harganya Rp 48 ribu untuk ukuran 500 gr. Tapi kalau cookies lebih lama, bisa kuat sampai 6 bulan, yang ukuran 90 gram harganya Rp 20 ribu dan Rp 28 ribu untuk ukuran yang lebih besar," jelasnya.