Nh. Dini juga peduli dengan pendidikan anak-anak Kampung Sekayu. Mbah Ris memanggil Nh. Dini dulu dengan sebutan "Kakak Pembimbing".
"Kalau sama anak-anak kecil itu dekat banget. Mungkin karena gampang dibina ya. Nh. Dini sering mengarahkan kepada kami hal-hal positif untuk mengenal budaya-budaya Indonesia seperti Jawa tradisinya apa, Padang, Sumatera, Kalimantan, dan daerah-daerah lainnya," ucap Mbah Ris.
Dalam ingatannya, banyak sastrawan-santrawan ternama tanah air termasuk WS. Rendra yang sering main ke kediaman Nh. Dini. Namun Mbah Ris nggak tau apa yang sering mereka bicarakan.
"Nh. Dini tuh tipikal orang yang suka ketenangan dan sunyi. Dia mencari ilham dan menulis sekitar jam 10 malam ke atas," bebernya.
Warga lainnya, Agung lebih banyak ketemu dengan Nh. Dini justru saat dirinya bekerja di Ungaran. Kebetulan kantor dan tempat tinggal Nh. Dini cukup berdekatan.
"Orang ramah suka nyapa, dulu sering ketemunya di alun-alun kalau sore-sore dia kulineran disana," paparnya.
Achmad Arief selaku orang yang dituakan di Kampung Sekayu bahkan dititipkan pesan khusus oleh Nh. Dini agar Kampung Sekayu jangan sampai hilang. Mengingat letak Sekayu sangat strategis dan berada diposisi "Segitiga Emas" Kota Semarang.
"Dia lahir dan sampai bikin tulisan tentang Sekayu aja di Prancis. Mungkin ada ikatan emosional yang kuat antara Nh. Dini dengan Kampung Sekayu. Seperti NKRI walaupun sejengkal harus dipertahankan," tandas lelaki yang akrab Arief tersebut.
Kontributor : Ikhsan