Rahasia Sedulur Papat Lima Pancer, Filsafat Kejawen untuk Menarik Rezeki Dunia!

Sedulur Papat Lima Pancer adalah filosofi Jawa tentang empat saudara gaib pendamping manusia sejak lahir. Memahami & menghormati mereka dipercaya membuka jalan rezeki

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:14 WIB
Rahasia Sedulur Papat Lima Pancer, Filsafat Kejawen untuk Menarik Rezeki Dunia!
Ilustrasi Budaya jawa Sedulur Papat Lima Pancer. [ChatGPT]
Baca 10 detik
  • Ajaran Sedulur Papat Lima Pancer mengajarkan keseimbangan antara diri, alam, dan Sang Pencipta.
  • Empat sedulur gaib (kawah, ari-ari, getih, puser) melambangkan unsur kehidupan yang menjaga manusia.
  • Keharmonisan dengan sedulur papat diyakini membuka rezeki, ketenangan batin, dan keselamatan hidup.

Puser adalah jalur energi kehidupan yang menghubungkan manusia dengan asalnya. Ia menjadi simbol keseimbangan dan kesatuan antara empat unsur lainnya. Puser juga sering dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk kembali ke jati diri sejati, yaitu pancer.

3. Peran Pancer: Diri Sebagai Pusat Energi

Pancer adalah diri kita sendiri sebagai pusat dari empat sedulur tadi. Dalam kejawen, pancer berperan sebagai pengendali. Ketika seseorang mampu menjaga keseimbangan antara dirinya dan keempat sedulur, maka hidupnya akan harmonis, selamat, dan penuh keberkahan.
Keseimbangan ini tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga mental dan emosional. Orang yang selaras dengan sedulur papat disebut akan lebih mudah mencapai ketenangan, mendapatkan ilham, dan terhindar dari kesialan.

4. Mengapa Sedulur Papat Dihormati

Baca Juga:Misteri Pompa Air 'Lelah' di Tengah Kepungan Banjir Semarang, Warganet: Mungkin Nilai Fisikanya 4

Bagi masyarakat Jawa, sedulur papat bukan sekadar simbol mistik. Mereka adalah representasi dari elemen kehidupan, yaitu air, tanah, udara, dan api yang menyatu dalam diri manusia.

Menghormati mereka berarti menghormati ciptaan Tuhan yang menjadi bagian dari kehidupan kita. Karena itu, dalam berbagai ritual seperti slametan atau doa sebelum bekerja, nama-nama sedulur papat sering disebut agar mereka ngerewangi atau ikut membantu.

5. Sedulur Papat sebagai Pembimbing Spiritual

Energi sedulur papat diyakini selalu hadir sejak manusia lahir hingga meninggal. Mereka bukan roh asing, melainkan bagian dari diri yang bisa memberi isyarat atau peringatan ketika seseorang sedang menghadapi bahaya atau kesulitan.

Banyak orang Jawa percaya, ketika hati tiba-tiba merasa gelisah tanpa sebab, bisa jadi sedulur papat sedang memberikan tanda. Itulah sebabnya, ajaran ini mendorong manusia untuk selalu mawas diri dan mendekat kepada Tuhan.

Baca Juga:7 Fakta Unik Kongres Pemuda II: Saat Kata Merdeka Masih Dilarang Diucapkan

6. Mengaktifkan Energi Sedulur Papat

Untuk mendapatkan manfaat spiritual dan rezeki dari sedulur papat, seseorang perlu “menyapa” mereka dengan kesadaran dan niat baik. Dalam kejawen, ada mantra atau tembung khusus yang digunakan sebagai panggilan.

Salah satu yang populer adalah:

“Marmati Kakang Kawah, Adi Ari-Ari, Getih, Puser…”

Lalu dilanjutkan dengan menyebut nama diri sendiri dan maksudnya, misalnya:

“Ing sun arso nyambut gawe” (Aku hendak bekerja).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini