SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini, viral jalanan di Magelang dipenuhi dengan bunga tabebuya yang sedang bermekaran. Hal itu membuat para pengguna jalan mengaku seperti berjalan di Jepang. Mekarnya bunga tabebuya di Magelang itu tak ubahnya seperti musim semi di Negeri Sakura.
Bunga yang memiliki nama latin Handroanthus chrysontrichus yang bermekaran di Magelang itu berwarna putih, ungu, dan merah muda. Warna-warna tersebut menambah cantik sejumlah jalanan di salah satu Kota Tua di Indonesia itu.
Bahkan, yang lebih menarik, sepanjang jalanan tersebut, banyak guguran bunga merah muda yang jatuh dari pohonnya. Adanya guguran bunga itu juga menjadi kesan tersendiri bagi para pelintas jalan tersebut.
Tak sedikit warga yang mengatakan hal itu menambah semangat di pagi hari, menjadi pemanis di cuaca panas siang hari, serta menjadi sorotan di kala sore hari. Keindahan tersebut dibagikan oleh akun TikTok @linggarjati_joglo.
Baca Juga:Kerugian Sementara Akibat Kerusuhan di Muntilan Magelang
“Bikin kangen Magelag nggak kalau kayak gini. Apalagi untuk yang merantau. Mainlah ke sini di Linggarjati Joglo agar kangenmu hilang,” tulis pemilik akun tersebut dalam keterangan unggahannya.
Namun, terdapat sejumlah fakta mengenai bunga tabebuya yang tidak banyak diketahui publik. Berikut ini adalah sejumlah fakta tentang bunga tabebuya yang bermekaran di Magelang..
1. Tidak Mudah Tumbuh
Pohon bunga tabebuya ini tidak mudah tumbuh di sembarang tempat. Tumbuhan ini cenderung tidak teratur dan berukuran kecil saat masih muda. Karena itu, ia memerlukan tanah yang melalui proses pengeringan dengan baik sebelum proses pemupukan.
Seluruh proses penanaman tersebut berpengaruh terhadap akses warna pada bunga. Saat pohon berhasil tumbuh besar, tanaman ini sangat cocok untuk menjadi tanaman pinggir jalan besar.
Baca Juga:Apa Penyebab Kerusuhan di Muntilan Magelang? Ini Kronologinya
2. Musim Tumbuh Berbeda di Setiap Negara
Di Indonesia, bunga ini dapat tumbuh dan bermekaran pada bulan-bulan Maret dan April. Namun, di negara bagian selatan, bunga terompet ini tumbuh dan mekar sekitar bulan Juli hingga September. Hal itu juga berbeda pada bagian negara tertentu yang justru mekar pada akhir tahun.
3. Memiliki Banyak Manfaat
Bunga tabebuya memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah meredakan demam, mencegah malaria, mengobati flu, mengatasi masalah pankreas, dan membuat udara di sekitar jadi lebih bersih karena dapat menyerap polusi dan karbon.
Siapa sangka, bunga tabebuya juga dapat diolah menjadi teh, yakni teh lapacho atau teh Inca. Penduduk asli Amerika mengenal racikan tersebut sebagai ramuan tradisional.
Sementara itu, akar pohon bunga tabebuya yang kering, pada beberapa negara akan digunakan sebagai bahan dasar teh yang disebut tahibo. Minuman ini diyakini dapat digunakan untuk mengobati penyakit flu.
Dipercaya dapat mencegah penyakit malaria karena memiliki kandungan naphthoquinone. Bunga yang telah diproses menjadi obat herbal, kemudian diyakini ampuh untuk menyembuhkan penyakit malaria.
Selain itu, jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, bunga tabebuya ini juga dapat mencegah infeksi dan memperkuat sistem imun. Nah, itulah sejumlah fakta unik terkait dengan bunga tabebuya yang kini sedang bermekaran di Magelang.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah